Nama saya Dila.
Karena sedang
liburan kuliah
selama 3 bulan, saya
memutuskan untuk magang di
sebuah perusahaan. Awal Juni
saya mulai magang di perusahaan
tersebut.Saya bekerja di lantai
5, namun saya selalu diperintah
atasan untuk ke lantai 16 untuk
memberikan dokumen.
Awalnya saya tidak pernah
diganggu oleh sosok apapun, tapi
setelah suatu hari teman saya
menceritakan hal-hal yang
menakutkan di kantor ini, saya
mulai merasakannya.
Hal menakutkan pertama yang
saya alami adalah saat berada di
lift. Pada saat itu seperti biasa
saya diperintahkan atasan untuk
ke lantai 16. Pada saat di lift
saya menekan angka 16, lalu
pada saat di lantai 11 liftnya
berhenti lalu pintunya terbuka,
namun tidak ada orang yang
masuk. Lalu hanya angin yang
menerpa wajah saya. Setelah lift
tertutup, lift saya bukannya naik
kelantai 16, melainkan malah
turun ke lantai satu, sehingga
saya bingung.
Hal kedua terjadi di kamar mandi,
padasaat itu jam 5 sore. Ketika
saya sedang buang air kecil,
terdengar seperti rintihan
tangisan yang begitu pilu. Pada
saat itu saya tidak berpikir
macam-macam. Setelah selesai
buang air kecil saya bertanya
pada security setempat, dan
mereka hanya tersenyum saja.
Dan saya makin bingung.
Puncaknya ini terjadi di ruangan
saya sendiri. Di ruangan saya
terdapat meja2 untuk staff dan
disekat-sekat, jadi saya hanya
dapat melihat jidat orang yang
ada didepan saya. Karena saya
anak baru, jadi selalu datang
lebih awal sekitar pukul 7 pagi,
padahal kantor tersebut
masuknya jam 8. Ketika saya
sampai di ruangan saya, hanya
ada beberapa orang dan cleaning
service.Saya duduk dan melihat
mba di depan saya ternyata
sudah datang. Saat itu saya
hanya melihat jidatnya saja.
Karena sepi, saya mencoba
mengajaknya berbicara.
Saya: Mba, tumben dateng pagi
hehe.
Mba: Iya nih hihi (suaranya
seperti sedang flu)
Saya: Mba, entar makan siang
bareng yuk, aku kemarin makan
sendirian, abis belum tau daerah
sini sih. Yah mba?
Mba: Iya (suaranya kecil seperti
bindeng)
Saya: Mba nih aku ada roti mau
gak? (saya berdiri dan
memberikan roti)
Ketika saya berdiri saya tidak
melihat mba di depan saya,
mejanya kosong dan
komputernya pun masih mati.
Saya sangat kaget dan deg-
degan. Sekitar pukul 08.15 mba
didepan saya ternyata baru
datang, saya tidak mengatakan
apa-apa terhadapnya.
Semenjak kejadian itu saya tidak
pernah datang jam 7 pagi lagi,
karena takut bertemu mba2
yang suaranya bindeng itu.